Ketua Wilayah IKDKI beserta Dewan Pengurus IKDKI Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya
Periode 2025-2030 resmi dilantik.

Ketua terpilih IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya, Prof Roberth KR Hammar bersama jajarannya ini akan mengemban tugas dan tanggung jawab selama lima tahun ke depan, yakni 2025 – 2030.

Acara pelantikan yang berlangsung di Aula Oriestom Hotel Manokwari, Papua, Senin, 12/5/2015, mengusung tema “Peranan Dosen katolik dalam Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Unggul, Berdaya Saing dan Berkarakter.”

Ketua Pengurus Pusat IKDKI, Prof. Agustinus Purna Irawan mengapresiasi IKDKI Wilayah Papua yang bekerja keras untuk membawa dan menghidupkan IKDKI di wilayah timur Indonesia.

“Saya mengapresiasi semua pihak yang sudah bekerja keras hingga terbentuknya pengurus IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya. Terima kasih untuk dedikasinya, dan selamat untuk Ketua dan Pengurus,” ujar Prof Api, demikian sapaan akrabnya.

Ia menjelaskan, pembentukan IKDKI sejak tahun 2020 terus berproses hingga hari ini. Tahun 2020, ketika pandemi melanda, ia dan sejumlah rekan terus bergerak secara online. Termasuk mengurusi semua kebutuhan administratif agar legalitas organisasi ini bisa diperoleh.

Maka pada 2024, legalitas dari pihak Gereja, dalam hal ini Konferensi Waligereja Indonesia, dan Pemeriintah didapatkan. Sembari ini, pembentukan IKDKI Wilayah pun makin dikembangkan.

“Tahun 2024 sudah terdapat 14 IKDKI di Indonesia, wilayah pertama di Jakarta. Kami harapkan tahun 2025 semua wilayah sudah punya IKDKI. Saat ini, jumlah pengurus IKDKI seluruh Indonesia sebanyak 1000 orang,” katanya.

Prof Api berpesan agar dosen Katolik harus bisa berkontribusi untuk daerah dan nasional. IKDKI adalah wadah yang baik untuk menempa integritas diri sebagai seorang dosen untuk kemudian berkontribusi secara nyata di tengah Gereja dan masyarakat.

Pelantukan Pengurus IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya2

Pastor Paroki Santo Agustinus Manokwari, Januarius Vaenbes Pr, dalam kesempatan itu mengapresiasi pelantikan pengurus IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya ini.

“Pendidikan Katolik tidak terbatas dengan pengetahuan tetapi juga iman. Saya berdoa untuk kemajuan Ikatan Dosen Katolik. Semoga wadah ini menjadi kebaikan untuk semua orang”.

Ketua IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya, Prof Roberth KR Hammar dalam sambutannya menegaskan, Gereja membuka ruang yang besar untuk berkarya dengan 100 persen katolik 100 persen Indonesia.

“Pengurus IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya sebanyak 60 orang. Dari jumlah ini, 60 persen dari Universitas Papua (UNIPA), 20 persen Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) dan 20 persen sisa dari kampus lain di Papua Barat,” jelas Hammar, Rektor UNCRI.

Untuk Papua Barat Daya, kata Hamnar, akan dilakukan komunikasi dengan Gubernur Papua Barat Daya untuk pembentukan IKDKI.

“Kami berikan penghargaan kepada Ketum dan Sekjen dan Ketua wilayah IKDKI Papua yang hadir. Kami mengharapkan dukungan dari mahasiswa, umat Katolik dan pemerintah. Bersama pengurus kami akan berikan kontribusi kepada daerah dan negara sebagai wujud karya kami,” kata Hammar.

Disadur dari SuaraMandiri.co.

(Steve Elu)