Ada lima program strategis yang akan menjadi target capaian pengurus Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) Wilayah Lampung yang baru dilantik hari ini, Jumat, 30 Mei 2025.
Ketua IKDKI Wilayah Lampung, Prof. Dr. Sri Hasnawati, S.E., M.M, dalam sambutannya usai dilantik bersama jajaran pengurus IKDKI Wilayah Lampung menjelaskan bahwa lima target ini adalah penguatan komunitas dan jaringan; program akademik dan intelektual; pelayanan sosial dan solidaritas; pelatihan dan kepemimpinan; dan media dan publikasi IKDKI.
“Untuk mewujudkan program-program ini, saya membutuhkan dukungan dan kontribusi dari teman-teman dosen semuanya. Semoga setelah ini kita bisa bangkit bersama untuk terus mengobarkan api pelayanan untuk kepentingan Gereja dan masyarakat,” kata Prof. Hasna.
Ia mengajak dosen-dosen Katolik di Lampung untuk mewujudkan iman kekatolikan melalui karya nyata di tengah masyarakat. Dengan memperkuat kolaborasi ke dalam organisasi, ini dapat menjadi motivasi lebih bagi kita semua untuk keluar dan mewujudkan iman kita melalui kegiatan-kegiatan konkret.
Sementara Ketua Umum DPP IKDKI, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng, mendorong semua dosen Katolik untuk menjadikan IKDKI sebagai sarana untuk saling membantu, melalui keahlian masing-masing.
“Itulah yang menjadi motivasi awal kenapa IKDKI masih ada sampai hari ini. Ada orang yang bertanya, apa untungnya saya bergabung ke IKDKI? Saya jawab, dengan bergabung ke IKDKI kamu punya peluang untuk menolong sesama dosen Katolik,” kata Prof Api, yang juga adalah Direktur Program Pascasarjana Universitas Tarumanagara dan Rektor Eksekutif Insitut Tarumanagara.
Prof Api mengatakan, melalui IKDKI kita bisa berjejaring untuk saling mendukung. Kita bisa berkolaborasi untuk mengembangkan kampus-kampus Katolik, juga profesi kita sendiri. Bidang penelitian juga sesuatu yang menantang untuk kita semua. Dengan kolaborasi kita bisa mendapatkan banyak kesempatan dan peluang untuk terlibat dalam penelitian dan publikasi.
“Dan kami terus memperkuat IKDKI hingga ke daerah. Hingga sekarang, IKDKI sudah terbentuk 14 wilayah, dan pastinya dalam waktu dekat ada wilayah-wilayah IKDKI yang lain terbentuk lagi. Jadi kita berharap agar kita bisa berjejaring dan saling mendukung,” tegas Prof Api.
Kemudian, Uskup Keuskupan Tangjungkarang Mgr Vinsensius Setiawan Triatmojo mengatakan, ia punya tiga tahun ke depan di mana pada 2028, Keuskupan Tanjungkarang akan mengadakan Sinode keempat untuk melihat arah keuskupan selanjutnya.
“Dalam tiga tahun ke depan, saya mengajak umat Katolik untuk sama-sama berkolaborasi dan memberi dampak kepada masyarakat. Kegiatan apa pun yang kita lakukan perlu kita pertimbangkan agar memberi dampak kepada masyarakat luar,” pesan Mgr Avin.
Uskup Avin menceritakan, salama ini saya coba dorong agar dalam kegiatan-kegiatan keuskupan agar bisa melibatkan masyarakat luar, entah apa pun bentuknya. Contohnya, saat ada kegiatan makanan dan minuman bisa pesan dari warung-warung sekitar dan non-Katolik.
“Saya kira ini adalah salah satu cara untuk kita buktikan bahwa Gereja bisa menjadi sarana terwujudnya bonum commune. Contoh nyata, beberapa fasilatas keuskupan juga kami buka agar bisa dipakai oleh masyarakat umum”.
Mgr Avin juga berpesan agar para dosen Katolik, dengan keahlian masing-masing, dapat membantu Gereja dalam memikirkan bagaimana Gereja bisa terus melayani masyarakat secara umum.
(Steve Elu)
Leave A Comment